Buletin Anti-Korupsi: Update 28-6-2016

POKOK BERITA:


“KPK Dalami Dugaan Pencucian Uang Sanusi”

http://koran.tempo.co/konten/2016/06/28/401348/KPK-Dalami-Dugaan-Pencucian-Uang-Sanusi - Tempo, Selasa28 Juni 2016

Komisi Pemberantasan Korupsi mendalami perkara pencucian uang yang diduga dilakukan Mohamad Sanusi. Bekas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta itu ditengarai menggunakan nama orang lain, misalnya, dalam kepemilikan kendaraan.


“KPK Dorong Perbaikan”

http://print.kompas.com/baca/2016/06/28/KPK-Dorong-Perbaikan

Kompas, Selasa, 28 Juni 2016

Komisi Pemberantasan Korupsi mendorong pemangku kepentingan dalam tender pengadaan barang dan jasa memperbaiki diri untuk menekan potensi korupsi. Kesadaran ini sangat penting karena pengadaan dan jasa mendominasi kasus korupsi di sektor publik. Dari 468 kasus yang ditangani KPK tahun 2004-2015, 142 perkara di antaranya terkait pengadaan barang dan jasa pemerintah. Total kerugian negara dari kasus-kasus terkait pengadaan barang dan jasa yang ditangani KPK diperkirakan hampir mencapai Rp1 triliun. Pada periode yang sama pula, KPK menerima 12.693 pengaduan soal pengadaan barang dan jasa.


"Akademisi akan Bantu Reformasi MA

Media Indonesia, Selasa, 28 Juni 2016

Semakin banyaknya kasus korupsi di semua lini di pengadilan membuat geram semua pihak, termasuk akademisi yang tergabung dalam Asosiasi Pimpinan Perguruan Tinggi Hukum Indonesia (APPTHI). Kumpulan akademisi lebih dari 157 dekan fakultas hukum itu prihatin dengan kondisi dunia peradilan yang terus ditempa isu-isu korupsi. Pengurus APPTHI, Ade Saptomo bersama para dekan fakultas hukum berinisiatif memberikan masukan untuk reformasi Mahkamah Agung.


“Pemerintah Abaikan Reklamasi Tambang”

Media Indonesia, Selasa, 28 Juni 2016

Pemerintah daerah dan perusahaan tambang cabar melakukan reklamasi lahan bekas tambang di Kalimantan Timur. Akibatnya, sebanyak 25 anak tewas sia-sia mulai kurun waktu 2011 hingga Juni 2016. Angka tersebut didapat setelah komisioner Komnas HAM Siti Noor Laila meninjau langsung lokasi bekas galian tambang di Kalimantan Timur. Sebanyak 16 anak tewas di Samarinda, 8 di Kutai Kartanegara, dan 1 di Penajam Paser Utara.


Informasi pada pukul 17.30 WIB

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan