Anticorruption Youth Class (AYoC) Buton Tengah 2025: Membangun Gerakan Orang Muda Antikorupsi di Buton Tengah
Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Pancana Institute menyelenggarakan rangkaian kegiatan Anticorruption Youth Class (AYoC) Buton Tengah pada tanggal 20–24 Oktober 2025 di Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini melibatkan 15 orang muda dari berbagai komunitas di wilayah Buton Tengah yang tengah menghadapi beragam tantangan, terutama terkait persoalan pertambangan yang berpotensi menimbulkan praktik korupsi.
Sebagai mitra baru ICW, Pancana Institute hadir untuk memperkuat upaya pendidikan antikorupsi yang relevan dengan kondisi lokal Buton Tengah, wilayah yang sedang berkembang dan masih baru dalam membangun kesadaran antikorupsi di kalangan generasi muda. Wilayah ini masih menghadapi berbagai persoalan tata kelola pemerintahan, termasuk akses penegakan hukum yang terbatas karena beberapa urusan harus dilakukan di Bau-Bau dengan jarak tempuh yang cukup jauh.
Belum lagi, tambang batu gamping baru-baru ini mulai masuk ke wilayah pesisir Buton Tengah, terutama di Kecamatan Mawasangka Tengah dan Mawasangka Timur, yang memunculkan kekhawatiran masyarakat akan kerusakan lingkungan serta praktik perizinan yang tidak transparan. Karena itu, penting membangun gerakan anak muda yang kritis terhadap praktik-praktik korupsi di sektor sumber daya alam dan berani menyuarakan akuntabilitas di tingkat lokal.
Selama lima hari, peserta AYoC mengikuti sesi pembelajaran interaktif yang membahas berbagai materi, mulai dari pengenalan dasar antikorupsi, pengadaan barang dan jasa, pengorganisiran komunitas, hingga audit sosial. Selain itu, peserta juga diajak melakukan praktik analisis kasus menggunakan data dan informasi dari sumber-sumber terbuka untuk mengasah kemampuan mereka dalam mengidentifikasi pola penyalahgunaan kekuasaan di berbagai sektor, termasuk proyek infrastruktur desa dan pengelolaan dana publik di daerah.
Dari refleksi dan diskusi selama kelas, muncul semangat besar dari para peserta untuk berperan aktif dalam mengawasi berbagai proyek pengadaan dan pembangunan di wilayah Buton Tengah, terutama yang bersinggungan dengan sektor tambang dan dana publik di tingkat desa. Mereka juga berkomitmen membangun inisiatif kolaboratif di tingkat komunitas, dan mengembangkan kampanye edukatif antikorupsi di sekolah maupun media sosial.
Salah satu peserta menyampaikan, “Kami jadi lebih paham bahwa korupsi bukan hanya soal uang, tapi juga soal keadilan dan masa depan daerah kami. Kami ingin ikut memastikan Buton Tengah berkembang tanpa harus mengorbankan integritas. Anak muda harus berani bersuara dan mengawasi.”
Bagi ICW dan Pancana, AYoC Buton Tengah bukan hanya pelatihan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang membangun gerakan antikorupsi yang kuat dan berkelanjutan. Setelah kegiatan ini, kedua organisasi berkomitmen melanjutkan kolaborasi melalui pemantauan bersama, pendampingan komunitas, dan kampanye antikorupsi berbasis anak muda yang akan dilakukan oleh alumni kelas di komunitas masing-masing.
Penulis: Eva Nurcahyani

