BCW Dukung Tuntaskan Korupsi

Bantul Corruption Watch mendukung kejaksaan negeri dalam mengusut kasus korupsi dana rekonstruksi. Mereka meminta kejaksaan tidak terpengaruh, meskipun ada upaya untuk menekan dengan dalih kearifan lokal.

Hal itu disampaikan anggota Bantul Corruption Watch (BCW) saat beraudensi dengan Kejaksaan Negeri Bantul, Jumat (25/6). "Kami memberikan dukungan moril bagi pihak kejaksaan untuk terus melanjutkan proses pengusutan korupsi dana rekonstruksi," kata Romadhon, koordinator BCW.

Menurutnya, saat ini sudah banyak tekanan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu agar pengusutan kasus tersebut berhenti. "Jangan sampai kejaksaan kendur akibat tekanan tersebut," katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Intelijen Kejari Bantul Edi Saputra mengatakan, pihaknya tetap berkomitmen kuat untuk membongkar kasus korupsi dana rekonstruksi. Saat ini sudah ada sejumlah desa yang masuk daftar antrean penyelidikan.

Menurutnya, alasan kearifan lokal yang selama ini didengung- dengungkan sejumlah pihak agar kasus tersebut tak berlanjut tidak masuk akal. "Sesuai surat Gubernur DIY sudah jelas disebutkan yang dimaksud kearifan lokal, yakni kewenangan penggunaan anggaran berada di tangan kelompok masyarakat (pokmas), bukan tim dusun, tim desa, maupun pihak lain," katanya.

Sebelumnya, saat acara ulang tahun Bupati Bantul Idham Samawi, pamong desa se-Bantul mengeluarkan pernyataan sosial yang berisi penolakan kearifan lokal yang dibenturkan dengan hukum formil dan dukungan atas kepemimpinan Ida Idham. Dalam pernyataan disebutkan, mencuatnya kasus-kasus korupsi dana rekonstruksi yang melibatkan sejumlah pamong memunculkan kecemasan dan kekhawatiran masyarakat.

Kalangan pamong menilai, upaya untuk mengungkit kembali pemotongan dana rekonstruksi adalah upaya untuk memolitisasi hukum. Pasalnya dana tersebut telah digunakan untuk kepentingan kearifan lokal dan sudah mendapat persetujuan semua pihak.

Menanggapi pernyataan sosial tersebut, Idham Samawi menyatakan kesiapannya menjadi saksi dalam kasus itu. "Saya mendukung 1.000 persen terhadap pernyataan tersebut. Saya siap jadi saksi untuk membela kearifan lokal," ujarnya. (ENY)
Sumber: Kompas, 26 Juni 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan