Calon Pimpinan KPK - Dukungan Busyro Meluas

Dukungan agar Busyro Muqoddas kembali memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) makin luas. Berbagai elemen masyarakat hingga partai politik memberikan dukungan kepada mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) itu untuk tetap memimpin KPK.

Salah satu dukungan diberikan oleh Forum Rektor Indonesia. Forum Rektor menilai Busyro masih layak menjabat pucuk pimpinan KPK. ”Kami mendukung Pak Busyro sebagai ketua KPK lagi,” kata anggota Forum Rektor Indonesia Edy Suandi Hamid di Jakarta kemarin.

Menurut Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) ini, Busyro masih layak memimpin KPK karena keberanian dan integritasnya. Selain Busyro,Forum Rektor Indonesia menilai beberapa calon lain, seperti praktisi hukum Bambang Widjojanto, layak menjadi pimpinan KPK.

Edy mengungkapkan, untuk menjadi pimpinan KPK dibutuhkan keberanian dan integritas. Selain itu, pimpinan KPK tidak sedang tersandera masalah, sehingga akan lebih independen dalam menyelesaikan masalah korupsi di Indonesia. Dukungan yang sama disampaikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie.

Bagi Jimly,Busyro masih layak untuk kembali memimpin KPK. “Saya rasa tidak ada masalah dia (Busyro) untuk jadi ketua KPK lagi,” katanya. Karena itu Jimly meminta agar keputusan presiden (keppres) terkait masa perpanjangan Busyro hingga tiga tahunke depansegeraditerbitkan.

Sebelum ini Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga menyatakan akan memperjuangkan Busyro Muqoddas untuk kembali menjadi ketua KPK. Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Jafar menilai Busyro merupakan figur yang tepat karena memiliki karakter yang tegas. Selain itu, Busyro memiliki tabiat yang konsisten dan tenang.

“Sikap PKB jelas, akan memperjuangkan Pak Busyro memimpin KPK lagi. Apalagi baru setahun menjabat dan masih banyak yang perlu dikerjakan untuk upaya pemberantasan korupsi,”kata Marwan.

Pernyataan senada dikatakan Sekretaris Fraksi PKB DPR Hanif Dhakiri. PKB akan bekerja keras melakukan komunikasi dengan partai-partai lain di DPR agar mendukung Busyro. kholil/nurul huda
Sumber: Koran Sindo, 28 Juni 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan